Peluang Usaha Agrobisnis dengan Ekspor Kopi Gayo Aceh
22.43
Berbekal pengalaman 5 tahun bergelut bekerja pada perusahaan kopi
membuat Sadarsah cukup mengenal potensi dari pasar kopi dunia. Dan inilah yang
menguatkannya untuk resign dari pekerjaan tetapnya dan memilih terjun bebas
dalam peluang usaha agrobisnis dengan menjalankan usaha eksportir kopi gayo.
Semenjak lulus kuliah, Sadarsah, seorang pria muda berusia 20an
tahun ini sudah terjun dalam dunia kopi. Bekerja di dalam perusahaan yang
bergerak dalam industri kopi membuatnya cukup baik mengenal potensi dari kopi
Indonesia dan bagaimana kondisi pasar kopi dunia.
Sumber: www.tempo.co
Setelah 5 tahun bertahan sebagai karyawan, satu masa di tahun 2006
terjadi kondisi dimana dunia mengalami paceklik kopi. Kala itu terjadi masalah
besar dengan panen kopi asal Brazil yang selama ini menjadi pemasok utama kopi
ke Amerika dan Eropa.
Sementara di dunia sedang kekurangan stok kopi, malah di Indonesia
suplai kopi surplus. Sebenarnya kopi Indonesia juga sama digemarinya di dunia
bahkan beberapa masuk dalam deretan kopikopi
termahal di dunia, termasuk kopi luwak dan kopi gayo. Meski kopi
gayo tidak semahal kopi luwak, tetapi bagi mereka yang mengerti, sudah tau
bagaimana kualitas dari kopi gayo itu sendiri.
Kopi gayo sebenarnya adalah jenis kopi Arabica biasa sebagaimana
kebanyakan kopi produksi Indonesia. Hanya saja kopi ini ditanam di kawasan
perbukitan dengan suhu tertentu, kesuburan tertentu dan konsep pemeliharaan
organik. Kopi gayo dikenal sebagai salah satu kopi terenak di dunia dan
harganya masih lebih terjangkau dari kopi luwak.
Meski sebenarnya digemari di dunia, kopi gayo justru tidak mudah
diperoleh di pasaran dunia. Kopi ini belum tersalurkan dengan baik di pasar
ekspor. Pemain ekspor belum terlalu banyak sementara permintaan sebenarnya
cukup besar. Inilah yang mampu dilihat oleh Sadarsah, adanya krisis kopi dunia
yang jelas akan berpotensi untuk diisi dengan kopi gayo yang terkenal enak dan
juga
digemari dunia.
Dengan bermodal pesangon dan pinjaman dari kerabat, pria muda ini
mulai menjajal peluang usaha Agrobisnis ini dengan memasukan penawaran demi
penawaran ke beberapa channel ekspor kopi yang dia kenal selama menjadi
karyawan industri kopi. Rupanya begitu Sadarsah menawarkan kopi gayo, sambutan
langsung cukup tinggi. Dalam pekan pertama saja, Sadarsah sudah
mendapatkan pesanan 1 kontainer.
Sukses memuaskan permintaan pertamanya, Sadarsah kembali menerima
permintaan kopi gayo. Dibawah brand perusahaan CV Arvis Sanada, Sadarsah mulai
melancarkan peluang usaha agrobisnis nya perlahan namun pasti. Omset tahun
pertamanya bisa mencapai 600 juta perbulan.
Untuk memenuhi target penjualannya, Sadarsah langsung berangkat ke
lokasi penanaman kopi gayo di kawasan perbukitan Gayo Lues dan menjalin kerjasama
dengan berbagai kelompok tani yang berkembang di daerah ini.
Pada tahun ketiga Sadarsah menjalankan peluang usaha agrobisnis
ini, Omset Sadarsah sudah mencapai lebih dari 3 miliar per bulan dengan ekspor
kopi gayo hingga 14 kontainer tiap bulannya atau sekitar 250an ton kopi gayo.
Peluang usaha agrobisnis CV Arvis Sanada yang awalnya hanya
berskala kecil-kecilan berubah menjadi usaha besar dengan 100 karyawan. Pada
tahun ini saja Sadarsah malah sudah mengekspor hingga lebih dari 25 ton dengan
catatan omset hingga lebih dari 8 milyar. Sadarsah sudah mengekspor ke berbagai
belahan benua Eropa, Amerika sampai jepang dan Korea Selatan.
Meski Sadarsah sukses dengan peluang usaha agrobisnis yang
dikembangkannya, tak lantas usaha ini mulus tanpa kendala. Berbagai kendala
sempat juga datang menghampiri seperti kendala dari pemasok dan dari persaingan
dari pelaku usaha lain. Kadang pemasok miliknya mendapat iming-iming dari
eksportir lain sampai akhirnya beralih menjual pada pesaingnya.
Sadarsah akhirnya membangun hubungan dua arah dengan kelompok tani
mitranya seperti dengan memberikan bantuan permodalan dan berbagai pelatihan
dengan tujuan petani bisa memiliki ikatan yang lebih kokoh dengan perusahaan
untuk tetap menjadi pemasoknya.
Selain itu, Sadarsah sempat pula berhadapan dengan kendala hukum
ketika sebuah perusahaan asal Belanda mengklaim nama Gayo sudah mereka patenkan
sebagai merek dagang mereka. Meski sempat berkalikali tersandung dengan masalah
ini, Sadarsah akhirnya mendekati Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia untuk
mendapatkan perlindungan.
Asosiasi ini mencarikan solusi untuk Sadarsah dengan bantuan
hukumnya, termasuk mengajukan hak paten geografi atas tanah Gayo. Dan akhirnya
pada tahun 2010, Asosiasi ini berhasil mendapatkan sertifikasi terhadap
Indikasi Geografi tanah Gayo dalam International Fair Trade Organization atau
IFTO.
Dengan sertifikat ini setiap warga Indonesia berhak menggunakan
nama Gayo pada kopi khusus produksi dari Tanah Gayo secara internasional. Salah
satu upaya bisnis lain yang sempat dilancarkan Sadarsah adalah dengan
mengikutkan produksi kopi gayo ini dalam sebuah festival kopi di Bali di tahun
2011. Dari hasil scoring didapat kopi gayo menjadi kopi organik terbaik di
dunia.
Penobatan ini sukses membuat kopi gayo naik peringkat di mata
pasar kopi dunia, meningkatkan harga jual sekaligus permintaan kopi ini.
Inilah kisah keberhasilan seseorang dengan peluang usaha
agrobisnis yang dikembangkan dengan keberanian, ketekunan dan kreativitas.
Menjadi jeli melihat peluang memang modal terbesar dalam mengembangkan bisnis,
sebagaimana seorang Sadarsah dengan keberhasilan bisnis kopi gayo.
Sumber: http://siapbisnis.net/peluang-usaha-agrobisnis-dengan-eksport-kopi-gayo-khas-aceh/
Muhammad Fitra Adi Nugraha
15/378281/PN/14087
1 komentar
Analisis Artikel "Peluang Usaha Agrobisnis dengan Ekspor Kopi Gayo Aceh"
BalasHapusNilai-nilai penyuluhan artikel di atas adalah :
1. Sumber Teknologi/Ide : Ada
Artikel di atas bersumber dari pengalaman Sadarsah, seorang entrepeneur agrobisnis kopi Gayo.
2. Sasaran : Tidak Ada
Dalam artikel ini tidak secara khusus diperuntukkan untuk individu/golongan tertentu.
3. Manfaat : Tidak Ada
Artikel ini hanya menceritakan pengalaman dari seorang ahli agribisnis, tidak memberi manfaat kepada suatu individu/golongan karena tidak adanya sasaran yang spesifik.
4. Nilai Pendidikan : Ada
Artikel di atas menjelaskan bahwa kemampuan mempelajari dan mengambil peluang itu sangat penting. Selain itu juga mengajarkan pentingnya keberanian, ketekunan, dan kreativitas dalam mencapai kesuksesan.
Nilai-nilai berita :
1. Timelines : Artikel di atas termasuk berita yang lama, namun masih hangat potensinya untuk bisa dilakukan.
2. Proximity : Artikel di atas memiliki kedekatan dengan petani kopi di daerah Gayo, Aceh, karena petani kopi tersebut bermitra dengan entrepeneur di atas.
3. Importance : Artikel di atas mengandung informasi yang dibutuhkan bagi petani yang ingin mencoba menanam kopi di daerah perbukitan dan ingin mencontoh cara penanaman petani kopi Gayo.
4. Policy : Artikel di atas menaikkan peluang petani kopi Gayo untuk lebih sejahtera, karena kopi daerah tersebut telah mendapatkan paten.
5. Prominence : Artikel di atas disampaikan oleh Sadarsah, seorang entrepeneur agrobisnis kopi Gayo yang telah lama menekuni bisnis tersebut dan suksek sampai ke ranah internasionnal.
6. Conflict : Artikel di atas juga mengandung konflik, dijelaskan dengan adalah masalah dengan pesaing dan masalah paten nama Gayo.
7. Development : Artikel di atas menjelaskan perkembangan perjalanan Sadarsah dari awal dan pahit-manisnya berbisnis dalam dunia ekspor kopi Gayo.
8. Human interest : Artikel di atas cukup membangkitkan emosi karena menunjukkan pengalaman Sadarsah dan perjuangan beliau dalam bisnisnya, serta arti pentingnya keberanian, ketekunan, kreativitas, dan melihat peluang dalam mencapai kesuksesan.
Oleh : Dhimas Fahrezy Anindita (14056)